Kamis, 18 November 2010

Ketika dua kekuatan hati bersatu dalam haq

Hati memiliki dua kekuatan; yaitu kekuataan ilmu sehingga mampu untuk membedakan sesuatu dan kekuatan iradah yang menghasilkan rasa cinta terhadap yang ia inginkan tersebut.......
Kesempurnaan dan keshalihan hati akan bisa dicapai ketika dua kekuatan ini digunakan dalam hal yang bermanfaat. Dan dalam hal itulah kebahagiaan dan kesempurnaan hati akan bisa diraih.
Kesempurnaan hati adalah dengan menggunakan kekuatan ilmu yang ada didalamnya untuk mencari tahu dan mengenal kebenaran sehingga mampu membedakannya dengan kebatilan.
Disamping itu, kekuatan iradah dan rasa cinta yang ada didalamnya juga digunakan untuk menggali kebenaran sehingga kecintaan kepada kebenaran tersebut semakin menguat dan lebih mengutamakannya atas kebatilan.
Barangsiapa yang tidak mengenal dan mengetahui kebenaran maka niscaya akan menjadi orang yang tersesat (Dhool), dan barangsiapa yang mengenal kebenaran tapi ia lebih mengutamakan kebatilan daripadanya maka niscaya ia akan mendapat murka (maghdub 'alaih)
Hal ini sebagaimana yang Allah swt perintahkan dalam shalat kita, yakni untuk selalu memohon dan meminta agar Dia menunjuki jalannya orang-orang yang telah Dia beri nikmat dan bukan jalannya orang-orang yang dimurkai ataupun orang-orang yang sesat.
Dengan demikian kaum nashrani dikhususkan sebagai kaum yang tersesat karena mereka adalah umat yang jahil lagi bahlul. Dan kaum yahudi dikhususkan sebagai kaum yang dimurkai karena mereka adalah umat pembangkang ('inad). Sedangkan umat ini adalah umat yang dikaruniai nikmat oleh Allah.
Syufyan bin 'uyainah berkata :
مَنْ فَسَدَ مِنْ عُبَّادِنَا فَفِيْهِ شَبَهٌ مِنَ النَّصَارَى، وَمَنْ فَسَدَ مِنْ عُلَمَائِنَا فَفِيْهِ شَبَهٌ مِنَ الْيَهُوْدِ
"Barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita, maka ia menyerupai kaum nashrani. Dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama' kita maka ia menyerupai kaum yahudi"
Hal itu disebabkan karena kaum nashrani beribadah tanpa disertai dengan ilmu. Dan kaum yahudi mengetahui dan mengenal yang haq tapi mereka berpaling dari kebenaran tersebut.
Dan ini sangat sesuai sekali dengan alQuran, sebab Allah telah menyebutkan tentang hal itu di berbagai ayat yang cukup banyak yang mengabarkan bahwa "Orang-orang yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup adalah mereka yang mengenali kebenaran dan mengikutinya, dan orang-orang yang mendapatkan kecelakaan adalah mereka yang tidak mengenal kebenaran dan tersesat ataupun mereka yang mengenalinya tapi justru ia berpaling dan menyelisihinya serta mengikuti kebatilan."
Allah berfirman : "Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Qs. Al Ashr : 1-3)
Wal akhir fastabiqul khairat mari kita selalu tingkatkan amal ibadah kita, dan kita mohon kepada Allah agar dikumpulkan bersama orang-orang yang telah Ia beri nikmat yakni para nabi, shiddiqin, syuhada', dan sholihin…!!! Amien… wallahu a'lam bish showab.
(dinukil dari kitab Ighotsatul Lahfan, hal 21
Cet I tahun 2003/1424 Daar al Aqidah)

0 komentar:

Posting Komentar