Menuntut Ilmu

Seandainya tanpa ilmu, maka manusia itu ibarat binatang

Lebih Dekat Dengan Qur'an

Tidaklah sekelompok orang berkumpul untuk mempelajari al-Quran, melainkan akan turun kepada mereka berkah dari Allah.

Jangan Lupa Qiyamul Lail

Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.

Sholat berjamaah

mari semangat sholat lima waktu di masjid.

Halaqoh Quran

Hidup Makmur, Mulia dan Bahagia bersama Al Quran.

Sabtu, 23 April 2011

Iman & Taqwa jalan Kemenangan

 Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan kepada kita semua nikmat-Nya. Mulai dari nikmat kesehatan, kesempatan, dan nikmat yang paling besar yaitu nikmat iman dan islam. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad sallahu ‘alaihiwasallam, yang telah membawa manusia dari jalan kegelapan menuju jalan terang benderang yaitu islam.

Kesurupan Jin itu Fakta ataukah Fiktif ?

Ikhwati fillah rahimakumullah,
Beberapa waktu lalu penulis membaca satu artikel dalam salah satu media masa elektronik mengenai masalah kesurupan, dimana kesimpulannya bahwa kesurupan bukan hal yang berbau mistis yang dikaitkan dengan merasuknya jin kedalam tubuh manusia, namun merupakan penyakit jasad seperti penyakit-penyakit yang lain. Maka apa pandangan islam mengenai hal ini ?
Disini saya ingin menukilkan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ketika ditanya dalam dalam masalah ini:

Ikan, Makanan Bagi Kesehatan Tulang Anda

Ikan dikenal sebagai makanan yang sehat karena kandungan nutrisi dan bebas dari lemak jahat. Studi baru juga menunjukkan bahwa orang yang rajin makan ikan akan memiliki tulang kuat dan jauh dari risiko osteoporosis.

Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan

Kehidupan pasti tidak akan pernah lepas dari cobaan dan godaan. Setiap hari merupakan ajang kejuaraan untuk menentukan siapa yang kalah dan yang menang. Ya, itulah pertarungan kita melawan setan dan hawa nafsu. Dan pastinya, ketika semua itu berujung pada sebuah akhir. Siapapun pemenangnya nanti, maka kebahagiaan pasti akan dituainya.

Doa, Proposal Pengubah Jalan Hidup Manusia

Manusia hidup dalam keterbatasan. Hal inilah yang kemudian mengilhami mereka untuk menciptakan pernyataan bahwa "tidak ada manusia yang sempurna". Dalam keterpurukan hidup dan kesempitan hati, sering kali mereka akhirnya sampai pada di titik nadir dan bernafas dalam pasrah.

Jumat, 08 April 2011

Haleluyah!! PKS Baca Injil Matius di Raker Komisi III DPR RI

JAKARTA (voa-islam.com) – Perubahan PKS menjadi partai terbuka tak perlu diragukan lagi. Untuk membuktikan diri sebagai partai yang rahmatan lil alamin,  PKS mengutip dalil ayat Alkitab (Bibel), kitab suci kristiani.
Peristiwa itu terjadi saat pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi di Komisi Hukum DPR terhadap RUU Peradilan Anak, Senin (28/3/2011). Dalam pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dibacakan oleh jurubicaranya, Nasir Djamil, PKS mengutip beberapa perintah agama dalam Injil Matius yang berasal dari Bibel. PKS menekankan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak. Intinya, PKS setuju proses terhadap RUU Peradilan Anak dilanjutkan.

Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung

Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film ”?” (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya. ”Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam.”

Sebagai contoh, kata Adian, di babak awal film ini, ada adegan penusukan terhadap seorang pendeta yang tidak jelas motifnya. Belum lagi adegan pengeboman gereja. Kasus-kasus itu diangkat, untuk memberi steroetype orang Islam yang diperankan secara buruk. Begitu juga, seorang muslim yang murtad dari Islam diangap wajar saja. Kemudian semua agama digambarkan menuju satu tujuan dan tuhan yang sama.

Menurut Adian, ide-de pluralisme itu sendiri sudah lama ditentang oleh Islam. Karena kerukunan itu bisa diwujudkan tanpa mengorbankan keyakinan masing-masing. Adian menilai, film Hanung terkesan lebay alias berlebihan. Film ini ingin menciptakan kerukunan, tapi malah merusak konsep keyakinan pada masing-masing agama, terutama agama slam.

”Sangat disayangkan film ini telah sebarluaskan. Ini bukan menciptakan kerukunan, tapi justru bisa merusak kerukunan itu sendiri. Kalau konsep kebenaran pada setiap agama dihilangkan atas nama pluralisme, justru ini sangat berbahaya,” tukas Adian kesal.

Dikatakan Adian, tidak mungkin setiap agama menghilangkan klaim pada keyakinannya. Selama ini tidak ada masalah. Tidak bisa seorang muslim seenaknya, di masjid melafalkan QS Al Ikhlas, tapi disisi lain memerankan Yesus di sebuah gereja pada hari Pasca dan kegiatan kebaktian agama Nasrani lainnya. Toleransi sebetulnya cukup dengan menghormati orang lain, bukan mencampuradukkan keyakinan.

“Jelas sekali dalam ajaran islam, ada tauhid ada syirik, ada iman ada kufir. Nah, batas-batas itulah yang seharusnya dipegang. Jika produser, penulis, sutradara, pemain itu seorang muslim, seharusnya dia menjaga batas-batas keimanan dan akidahnya, yakni kapan dia mempertahankan konsep keyakinannya dan kapan rukun dengan orang lain yang tidak seagama. Film ini jelas Ini melampaui batas, ini merugikan kerukunan umat beragama itu sendiri,” paparnya.

Hanung Sebaiknya Bertobat

Ketika ditanya, apakah sebaiknya ada seruan untuk memboikot film ini? Adian sendiri tidak menganjurkan agar film ini diboikot. Ia beralasan, sekarang ini era kebebasan, eranya orang boleh menyebarkan apa saja. Terpenting, kata Adian, setiap muslim wajib mempertahankan keimanannya, sehingga tidak tergoda, tidak terjebak, tidak terpesona serta tidak terpeleset.

Di era keterbukaan ini, siapa yang bisa melarang untuk memboikot. Yang pasti tokoh agama harus menjelaskan kepada umat akan bahaya film pluralisme agama yang jelas menyesatkan. Bagi Adian, yang penting masing-masing orang tahu, mana tauhid mana syirik, mana iman mana kufur, mana sunnah mana bidah, mana halal dan mana haram,

”Kadangkala tontonan yang menyesatkan itu dibungkus dengan humor dan gambaran-gambaran sinematografi yang memancing tawa. Sehingga orang lupa dibalik canda dan tanda itu ada sesuatu yang serius. Muslim di era globalisasi adalah menjaga diri dan keluarganya dari api neraka,” tandas Adian.

Mengutip QS Al An am: 112, musuh para Nabi itu selalu mengungkapkan kata-kata yang indah dengan tujuan menyesatkan manusia. “Mudah-mudahan Hanung tidak sadar, keliru, dan segera bertobat. Itu lebih baik, daripada mempertahankan hal yang salah. Kita kan hanya bisa menghimbau. Terserah produser dan sutradaranya masing-masing.”

Yang menjadi persoalan, boleh jadi masyarakat menilai bahwa film garapan Hanung ini sebagai film religius. Padahal, nyatanya Hanung sedang mengkampanyekan pluralisme. Jelas, film ini mengkampanyekan pluralisme yang teramat vulgar sekali. Bukan pluralisme yang halus.

Dalam pandangan Islam, orang murtad itu serius, tidak bisa main-main. Tapi dalam film ini, pilihan murtad seolah bukan hal yang serius, yang biasa saja jika orang yang keluar dari agama Islam.

”Saya menilai apa yang saya lihat dan dengar saja. Saya hanya bisa mengingatkan, kita jangan main-main dengan kemusyrikan, sebab dosa syirik bisa menyebabkan kemurkaan Alloh. Dalam QS Maryam: 88-91. Alloh itu murka karena perkataan Alloh itu punya anak. Karena itu, seorang muslim jangan main-main soal akidah.”

Mengenai toleransi, umat Islam tak perlu diajari. Sejak di Madinah dan Palestina, jauh sebelum orang barat mengenal keberagaman, umat Islam sudah merasakan kemajemukan. ”Tapi ini sudah masuk wilayah teologis, tentu saja sangat sensitif. Seharusnya Hanung membatasi para ruang sosilogis, dimana ada ruang fakta perbedaan antar umat beragam, dimana umat yang berbeda sesungguhnya bisa bekerja sama. ”

Menjadi aneh, seorang muslimah berkerudung tapi merasa nyaman bekerja di sebuah restoran yang menjual daging babi. Mungkin saja ada kasus itu, tapi apakah itu menjadi contoh ideal dari sebuah toleransi? Jelas itu contoh yang tidak baik.

Adian juga menyesalkan adegan seorang muslim memerangkan adegan Yesus, lalu sebagai sesuatu yang wajar. ”Ini bukan wilayah sosiologis dan toleransi lagi, tapi wilayah teologis, yang masing-agama punya konsep yang eksklusif dan khas. Ini salah pandang, dikira kerukunan bisa dibangun dengan menghilangkan klaim kebenaran (truth claim). Jelas ini konsep yang keliru dari sebuah pluralisme.”

Jika pluralisme itu dimaknai semua agama benar, ujung-ujung adalah orang tidak beragama pun boleh. Orang yang ateis dan pluralisme itu sangat dekat. Ketika semua agama dianggap benar, tidak beragama juga tidak apa-apa. Yang penting, baik kepada sesama manusia.

Film Hanung kali ini memang bukan pertama menuai kontroversi, sebelumnya ia membuat film perempuan berkalung surban. ”Saya hanya berharap, semoga Hanung bertobat dan berubah pikiran. Film tanda tanya ini adalah buah dari penerimaan informasi terhadap Islam yang keliru. Jika Hanung betul-betul serius mempelajari Islam, sebaiknya ia jangan menutup diri, sebab menutup diri itu bukan sikap yang baik,” kata Adian berharap. ● Desastian

Menjadi Orang Tua Yang Sukses Dalam Mendidik Anak

Tiap orang tua tentu ingin membangun citranya tersendiri di mata anak. Sebagian masih ada yang menarik jarak dengan anak- anaknya. Konon, demi menjaga wibawa. Bagaimana menjadi orang tua yang sukses dalam mendidik anak? Berikut ini tipsnya:

* Bantu anak bangkit. Berapapun usianya, anak tetaplah buah hati yang Anda ingin terus lindungi. Terkadang, hal-hal buruk menimpa mereka tanpa bisa Anda cegah. Saat itu terjadi, bantulah mereka untuk bangkit. Hindari menghakiminya. Jauhi kalimat, “Benar, kan, kata orang tua!” Sebaliknya, siapkan bahu Anda untuknya bersandar, menangis melepas kesedihan.

* Prioritaskan kebutuhannya. Begitu Anda menjadi orang tua, singkirkan ego pribadi. Sekarang, semuanya tentang anak. orang tua yang baik akan menempatkan kebutuhan anaknya sebagai prioritas.

* Limpahi mereka dengan kasih sayang. Pada anak yang lebih muda, kata-kata sayang akan kurang terasa kesannya. Tunjukkan perasaan Anda dengan menikmati waktu bersamanya, memeluknya, bermain, atau sekadar ada di sisinya.

* Luangkan waktu khusus untuk berinteraksi dengan anak. Anak tidak memerlukan hadiah nan mahal atau uang. Mereka ingin mengisi waktu dengan hubungan yang berkualitas dengan orang tuanya.

* Nikmati kehidupan Anda. Ketika Anda bahagia, rasa gembira akan terlihat membekas pada perilaku Anda dan itu menyenangkan buat anak. Jadi, jangan lupa sisihkan waktu untuk diri sendiri.

* Imbangi keriangan dengan peraturan. Ini akan membantu anak belajar cara berperilaku yang baik.

* Cobalah berlaku fleksibel. Terkadang, pekerjaan dan komitmen lainnya membuat kehidupan menjadi timpang sebelah. Kehidupan keluarga sedikit terbengkalai karenanya. Sesibuk apapun Anda, pastikan anak mengetahui orang tuanya akan ada bersamanya ketika ia membutuhkannya.

(sydh/republika)

Anda Ingin Sehat? Berpikir Positif Dan Optimislah

Kebanyakan orang lebih gampang berpikir negatif dari pada mencoba untuk berpikir positif. Padahal pikiran negatif dapat mempengaruhi kondisi kesehatan. Mulailah belajar berpikir positif demi kesehatan. Beberapa studi menunjukkan bahwa kepribadian optimisme dan pesimisme banyak berpengaruh pada kesehatan, proses penyembuhan penyakit dan kesejahteraan. Berpikir positif juga merupakan bagian penting dari manajemen stres yang efektif.

Berpikir positif tidak berarti seseorang harus selalu menyembunyikan kepala di dalam pasir dan mengabaikan situasi hidup yang kurang menyenangkan. Tetapi cukup dengan cara menghadapi hal yang tidak menyenangkan tersebut secara lebih positif dan produktif.

Mulailah berpikir dengan logika dan beralasan karena seringkali kesalahpahaman yang terjadi akibat kurangnya informasi.

Jika pikiran yang berjalan di kepala seseorang kebanyakan negatif, pandangannya terhadap kehidupan lebih mungkin pesimis. Dan kebalikannya, jika seseorang selalu berpikir positif maka ia akan cenderung optimis.

Manfaat kesehatan dari berpikir positif seperti dilansir Mayoclinic, meliputi:

1. Meningkatkan usia harapan hidup
2. Menurunkan tingkat depresi
3. Menurunkan tingkat stres
4. Memiliki efek perlawanan terhadap flu
5. Efek psikologis dan kesejahteraan fisik yang lebih baik
6. Mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler
7. Dapat memberikan kemampuan dan keterampilan yang baik untuk menghadapi stres.

Satu teori menyebutkan bahwa memiliki pandangan yang positif memungkinkan seseorang untuk mengatasi situasi stres dengan lebih baik, yang akhirnya dapat mengurangi efek kesehatan berbahaya dari stres pada tubuh.

Orang-orang yang berpikiran positif dan optimistis juga cenderung menjalani gaya hidup sehat dengan lebih banyak aktivitas fisik, mengikuti diet sehat, dan mengurangi tingkat merokok dan konsumsi alkohol.

Mulailah membuang pikiran-pikiran negatif dari kepala Anda, membuka diri untuk humor, persahabatan, dan cinta serta memperkuat keyakinan atau kepercayaan spiritual.

(sydh/dtc)

Jumat, 01 April 2011

Palestina Akan Menjadi Pusat Kebangkitan Islam?

Sudah lebih dari 62 tahun penjajah dan teroris sejati Zionis Israel menduduki bumi kaum muslimin, Palestina. Selama itu, Zionis Israel melakukan aksi kejahatan paling biadab terhadap hak bangsa Palestina yang tertindas dan terisolasi. Dan selama itu pula, Bangsa Palestina telah melewati penindasan dalam rentang waktu yang penuh dengan berbagai macam ujian dan cobaan. Di sanalah, terdapat kiblat pertama umat Islam, tempat dilahirkannya nabi-nabi pilihan, kota ketiga yang diberkahi dan dimuliakan Alllah Subhanahu wa Ta'ala, serta dijadikan area jihad fi sabilillah. Namun kini, Tempat suci tersebut telah dicaplok Zionis laknatullah 'alaihim, Al-Quds diyahudikan secara terang-terangan. Bahkan, masjid suci Al-Aqsha berusaha dirobohkan.

Walaupun demikian, banyak kalangan yang menilai bahwa Palestina akan menjadi jantung kebangkitan Islam. Di sanalah, menurut isyarat hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan berdiri khilafah 'ala minhajin nubuwwah. Bahkan, Palestina akan menjadi pusat kekhilafahan. Wallahu a'lam.

Ikhwan fillah, mari kita lihat beberapa hadits yang menguatkan hal di atas:

Pertama, hadits Ibn Hawalah menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

لَتُفْتَحَنَّ لَكُمْ الشَّامُ ثُمَّ لَتُقْسَمَنَّ لَكُمْ كُنُوْزُ فَارِسِ وَالرُّوْمِ وَلَيَكُوْنَنَّ ِلأَحَدِكُمْ مِنَ الْمَالِ كَذَا وَكَذَا حَتَّى إِنَّ أَحَدَكُمْ لِيُعْطَى مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَتَسَخَطَهَا ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِى فَقَالَ يَا اِبْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتِ اْلأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ فَقَدْ أَتَتْ الْزَلاَزِلُ وَالسَّلاَسِلُ وَاْلبَلاَبِلُ وَالْفِتَنُ وَاْلأُمُوْرُ اْلعِظاَمُ وَالسَّاعَةُ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ إِلَى رَأْسِكَ

"Sungguh Syam akan ditaklukan untuk kalian. Kekayaan Persia dan Roma akan dibagikan kepada kalian. Kemudian salah seorang dari kalian akan memiliki harta begini dan begini hingga salah seorang akan diberi harta seratus dinar, tetapi ia marah karenanya.” Kemudian Beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan bersabda, “Jika engkau telah melihat Khilafah menempati tanah yang disucikan (Palestina) maka akan datanglah saatnya banyak gempa, guncangan, fitnah dan perkara-perkara besar. Saat itu Kiamat lebih dekat dari manusia daripada tanganku ini dari kepalamu.” (HR. Ahmad, Abu Dawd, ath-Thabrani, al-Hakim, al-Baihaqi dan adh-Dhiya)

Berdasarkan hadis ini, Khilafah yang akan singgah di Baitul Maqdis itu bukanlah Khilafah pada masa Umar (yang pernah menaklukannya). Sebab, peristiwa besar dan guncangan yang diceritakan di dalam hadits belum terjadi. Peristiwa tersebut baru akan terjadi setelah Khilafah yang kedua, yaitu Khilafah yang saat ini sedang diperjuangkan dan dinantikan oleh kaum Muslim.

Kedua, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

أَلاَ إِنَّ عُقْرَ دَارِ الْمُؤْمِنِينَ الشَّامُ

"Ingatlah, ibukota negeri kaum Mukmin adalah Syam." (HR Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Asakir dalam Kanzul-Ummal)

Yang dimaksud dengan Syam di sini adalah Baitul Maqdis. Hal ini dikuatkan oleh hadis-hadis lain yang menyatakan bahwa Khilafah akan berada di Baitul Maqdis. Ibnu Hibban menceritakan dalam kitab Shahîh Ahaadiits, bahwa asy-Syam (daerah yang mencakup Yordania, Syria, Palestina, Libanon dan bagian dari Irak) akan menjadi pusat tanah (ibukota) orang-orang Mukmin pada akhir zaman.

Ketiga, Masirah bin Jalis bertutur, berdasarkan penuturkan dari al-Walid bin Muslim, dari Marwan bin Janah, dari Yunus bin Maisarah al-Jabalani, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

هَذَا اْلأَمْرُ كَائِنٌ بِالْمَدِيْنَةِ ثُمَّ بِالشَّامِ ثُمَّ بِالْجَزِيْرَةِ ثُمَّ بِالْعِرَاقِ ثُمَّ بِالْمَدِيْنَةِ ثُمَّ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ

"Urusan (Pemerintahan Islam/Khilafah) ini akan berada di Madinah (Yatsrib), lalu di Syam, kemudian di Jazirah (Damaskus), selanjutnya di Irak, lalu di Madinah (Konstantinopel), dan kemudian di Baitul Maqdis (Palestina)." (HR Ibnu Asakir)

Para ulama meyakini bahwa yang dimaksud dengan Madinah (yang kedua) adalah kotanya Heraclius (Konstantinopel). Hadis ini juga membicarakan tentang kota-kota yang akan menjadi ibukota Khilafah dan semuanya telah terjadi, kecuali Baitul Maqdis. Insya Allah, Baitul Maqdis akan menjadi ibukota Khilafah suatu saat nanti.

Keempat, Abdurrahaman bin Abi Umairah al-Mujni mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

هُنَاكَ فِيْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سَتَكُوْنُ الْبَيْعَةُ

"Di sana, di Baitul Maqdis, akan terjadi baiat (kepada Imam/Khalifah)." (HR. Ibnu Asakir) Hadis ini juga diriwayatkan oleh al-Hakim dan beliau mensahihkannya.

Kelima, Abdullah bin Umar radliyallah 'anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

سَتَكُونُ هِجْرَةٌ بَعْدَ هِجْرَةٍ فَخِيَارُ أَهْلِ اْلأَرْضِ أَلْزَمُهُمْ مُهَاجَرَ إبْرَاهِيْمَ

"Akan ada hijrah setelah hijrah. Penduduk bumi paling baik adalah orang yang menempati tempat hijrahnya Ibrahim (Syam/Palestina)." (HR Al-Hakim)

Al-Hakim berkata, “Hadits ini sahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim meski keduanya tidak meriwayatkannya." Wallâhu a’lam. (PurWD/voa-islam.com)

Oleh: Purnomo WD

Tips Agar Anak Anda Tak Kecanduan TV

Selain belajar, makan atau melakukan aktivitas lainnya, anak-anak kerap menghabiskan banyak waktu di depan televisi. Para orangtua pun kerap membiarkan anak-anak mereka menonton televisi sesuka hati. Padahal sudah banyak penelitian yang menjelaskan efek negatif dari terlalu banyak nonton televisi pada masa anak-anak. Jika anak sudah terlalu kecanduan menonton televisi, bisa menyebabkan beberapa hal kurang baik seperti kegemukan, agresif dan sulit tidur. Lantas bagaimana caranya agar anak tak lagi hobi nonton televisi? Berikut ini tipsnya seperti dikutip dari ehow:

1. Buatlah aturan waktu untuk menikmati televisi, seperti tidak menyalakan televisi kartun pada pagi hari, karena akan mempengaruhi aktivitas hari Anda dan si kecil.

2. Ubalah kebiasaan menonton televisi. Anak-anak cenderung akan mengikuti kebiasaan yang dilakukan orang tuanya, seperti jika orang tuanya memiliki kebiasaan nonton sinetron maka seorang anak akan memiliki kebiasaan seperti itu.

3. Temukan hiburan alternatif yang dapat membuat rileks, seperti berenang, atau bermain puzzle dan atau membaca buku bersama-sama.

4. Jika Anda memiliki anak usia remaja, ingatlah bahwa ia membutuhkan hiburan yang baik. Membelikannya sebuah buku yang sesuai dengan usianya lebih bermanfaat daripada mengizinkannya menikmati program televisi berlama-lama.

5. Jangan jadikan televisi sebagai baby sitter. Anak yang ditinggal sendiri di depan televisi akan memberikan pengaruh yang tidak baik, karena bisa saja anak-anak menonton acara dewasa.

6. Stop menonton televisi saat waktu makan malam tiba. Bersikaplah tegas dengan aturan ini karena nantinya Anda dan keluarga bisa menikmati makan malam bersama tanpa gangguan apapun. Selama makan malam, Anda pun bisa saling mengobrol dengan anak. Anak juga dapat lebih fokus pada makanannya dan tidak mengalihkan pandangannya ke televisi.

7. Orang tua sebagai filter, sebagai orang tua, Anda berhak mengatur tayangan apa saja yang dapat ditontonnya dan kapan ia boleh melakukannya.

(sydh/dtc)

Melukis Sebagai Media Ekspresi Anak

Orangtua lebih sering mengajarkan anaknya membaca dan menulis tapi jarang yang mengajari melukis. Padahal melukis bisa membantu anak mengungkapkan perasaannya.

Anak-anak umumnya suka menggambar, mencoret-coret atau membuat tanda pada kertas bahkan dinding rumah dengan menggunakan pensil atau krayon. Kondisi ini kadang membuat orangtua kesal karena rumah menjadi berantakan.

Jangan emosi dulu karena menggambar dan melukis bisa membantu anak mengekspresikan pikirannya. Kegiatan ini akan mendorong kemampuan imajinatifnya sehingga membantu perkembangan keterampilannya (skill development), seperti dikutip dari IndiaParenting, Sabtu (26/3/2011).

Dengan membantu anak untuk menggambar dan melukis maka itu mengembangkan kemampuannya dalam berimajinasi serta meningkatkan keterampilan motoriknya secara bersamaan karena kegiatan ini turut melibatkan jari-jari dan tangan.

Orangtua bisa mulai mengajarkan anaknya untuk menggambar atau melukis pada usia 12 atau 14 bulan.

Bagi balita lukisan atau gambar seperti eksperimen dan tidak mempedulikan hasil akhirnya. Anak-anak ini akan bermain dengan warna dan menggambar hal-hal yang menurutnya menarik dan disukai.

Beberapa orang mungkin berpikiran bahwa balita yang bermain cat atau menggambar hanya akan mendapatkan kotor saja tanpa ada manfaat lainnya.

Hal ini tidak sepenuhnya benar karena pada usia tersebut anak memiliki banyak emosi, jadi menggambar atau melukis bisa menjadi media untuk mengeskpresikannya sambil bermain dengan berbagai warna.

Agar kegiatan ini tidak mengotori rumah dan dinding, tak ada salahnya bagi orangtua untuk menyediakan alat dan kertas atau buku untuk anak menggambar. Serta ikutlah bergabung dengannya sehingga kegiatan ini bisa dilakukan bersama-sama dan mendorong kreativitasnya.

Menghabiskan waktu bersama dengan anak sambil belajar melukis atau menggambar menggunakan cat atau krayon merupakan saat-saat yang indah serta bisa meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak.

Tapi jika anak menggambar di dinding atau mengotori rumah, orangtua sebaiknya tidak membentak atau memarahinya karena akan membuat anak takut sehingga menghambat perkembangan imajinatifnya. Orangtua bisa memberitahunya secara perlahan dan baik-baik sambil memberinya pengertian.

(sydh/dtc)